Dalam olahraga renang di Sukabumi, mencapai Rehidrasi Maksimal adalah faktor yang sering diabaikan, padahal sangat penting. PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Sukabumi kini fokus mengatur Intake Liquid ideal bagi atlet. Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik adalah kunci untuk menjaga performance otot, fungsi kognitif, dan mencegah kram yang merugikan.
Meskipun dikelilingi air, perenang tetap kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan. Kekurangan cairan hanya 2% dari berat badan dapat menurunkan performance hingga 20%. Oleh karena itu, pengaturan Intake Liquid harus dilakukan secara terencana sebelum, selama, dan setelah sesi latihan atau kompetisi intensif yang dijalankan.
Rehidrasi Maksimal tidak hanya tentang minum air biasa. Atlet membutuhkan cairan yang mengandung elektrolit, seperti natrium dan kalium, yang hilang bersama keringat. Minuman olahraga yang diformulasikan khusus membantu mengganti elektrolit ini, memastikan keseimbangan cairan yang optimal di dalam sel-sel tubuh.
Program Intake Liquid yang ideal bagi perenang di Sukabumi disesuaikan dengan intensitas dan durasi latihan. Pelatih menggunakan urine colour chart dan memantau perubahan berat badan pra-laga untuk menilai status hidrasi atlet secara objektif. Tujuannya adalah menjaga urin tetap berwarna kuning pucat.
Aspek penting dari Rehidrasi Maksimal adalah timing. Atlet didorong untuk memulai hidrasi sebelum merasa haus, karena rasa haus adalah tanda awal dehidrasi. Intake Liquid dalam jumlah kecil secara teratur, setiap 15-20 menit selama latihan, lebih efektif daripada minum banyak sekaligus.
Setelah sesi latihan atau kompetisi, fase rehidrasi pasca-laga adalah krusial untuk pemulihan. Atlet harus mengonsumsi Intake Liquid sebanyak 125%-150% dari berat cairan yang hilang. Cairan ini harus mencakup karbohidrat dan protein ringan untuk membantu pemulihan energi dan perbaikan otot secara simultan.
Pengaturan Intake Liquid yang cermat juga berkontribusi pada pencegahan cedera dan kesehatan atlet. Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan suhu inti tubuh dan ketegangan otot. Dengan menjaga status hidrasi yang ideal, risiko kelelahan dan cedera panas dapat diminimalkan oleh tim medis.
