Dalam gaya renang punggung (Backstroke), gerakan kaki, yang merupakan variasi dari flutter kick atau tendangan mengepak, memegang peranan vital. Menguasai Teknik Tendangan yang benar tidak hanya menjamin stabilitas dan kecepatan, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada penguatan otot punggung dan otot inti (core). Teknik Tendangan ini harus dilakukan secara halus namun berkelanjutan, menggunakan pinggul sebagai sumber utama gerakan. Teknik Tendangan yang dioptimalkan dalam gaya punggung akan mengurangi drag dan memastikan tubuh tetap tinggi di air, yang sangat krusial untuk menjaga alignment tulang belakang.
Kunci dari Teknik Tendangan gaya punggung adalah menghasilkan gerakan yang dimulai dari pinggul (hips), bukan dari lutut. Kaki harus bergerak naik-turun secara bergantian dengan gerakan yang relatif sempit dan cepat. Jika tendangan dimulai dari lutut, perenang akan menciptakan gerakan memukul air yang besar (thrashing) yang justru menghasilkan hambatan air (drag) yang signifikan dan membuang energi. Sebaliknya, tendangan yang benar dimulai dengan sedikit flick dari pinggul, mengirimkan gelombang energi ke bawah melalui paha, lutut yang sedikit ditekuk, hingga pergelangan kaki.
Peran tendangan dalam gaya punggung sangat erat kaitannya dengan penguatan otot punggung. Ketika perenang melakukan tendangan, otot core harus bekerja keras untuk menstabilkan tubuh di posisi terlentang agar tidak terjadi pergerakan sisi-ke-sisi yang berlebihan. Otot core dan otot punggung bawah adalah penstabil utama, yang terus-menerus berkontraksi isometrik (isometrically) untuk menjaga tubuh tetap lurus dan horizontal. Kerja stabilisasi core yang konstan inilah yang secara bertahap memperkuat otot-otot di sekitar tulang belakang. Pelatih renang profesional sering menyarankan drill tendangan di tempat (vertical kick) sambil memegang papan, untuk melatih core dalam mempertahankan alignment tubuh.
Faktor penting lainnya dalam Teknik Tendangan yang benar adalah kelenturan pergelangan kaki. Pergelangan kaki harus rileks dan fleksibel, memungkinkan kaki untuk mengarah ke dalam (plantar fleksi). Ini memastikan bahwa bagian atas kaki dan telapak kaki mendorong air ke arah kepala—arah yang berlawanan dengan gerakan maju—yang menghasilkan daya dorong yang efektif. Sebuah studi oleh Laboratorium Biomekanika Renang pada tanggal 2 April 2025 menemukan bahwa perenang dengan rentang gerak pergelangan kaki yang lebih besar menunjukkan peningkatan daya dorong tendangan hingga 12%. Dengan menguasai tendangan yang halus dari pinggul dan menjaga pergelangan kaki tetap rileks, perenang tidak hanya bergerak lebih cepat, tetapi juga secara efektif memperkuat otot punggung sebagai fondasi stabilisasi tubuh.
